BANTENRAYA.COM – Sosiolog Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Suwaib Amiruddin mengatakan, judi online (judol) banyak menyasar masyarakat kelas menengah ke bawah karena mereka rentan terhadap iming-iming mendapatkan uang banyak dalam waktu singkat. Sementara hidup mereka pas-pasan atau kekurangan.
“Mereka ingin mendapatkan penghasilan dengan jalan pintas tanpa kerja keras akhirnya muncullah kemalasan. Kelas menengah ke bawah ini yang kerap punya mimpi seperti ini,” ujarnya.
Suwaib mengatakan, banyak orang bermimpi mendapatkan penghasilan lebih banyak.
Meski mempunyai dana kecil tapi dijanjikan akan punya penghasilan yang lebih besar. Misalkan dengan uang puluhan ribu tapi bisa mendapatkan jutaan Rupiah.
“Di mana-mana yang namanya hadiah atau orientasi jangka pendek yang dapat banyak dipegang kelas bawah,” katanya.
Selain soal mimpi, pemahaman materialistik, yang mengedepankan kebendaan, yang menganggap segala sesuatu dinilai dari kepemilikan benda seperti handphone mahal, mobil, mendorong kelas menengah ke bawah menggapaii itu.
Karena dalam kehidupan nyata mereka tidak bisa menghasilkan uang banyak dalam waktu singkat dengan bekerja, maka akhirnya memilih jalan judi online untuk bisa mewujudkan mimpi mereka itu.
“Judi ini sutau khayalan, apa saja yang ingin dicapai ke depan. Selain itu, gaya hidup juga memicu judi,” katanya.
Terkait massifnya bandar judi online menggunakan influencer sebagai agen promosi, dia mengatakan, pemasaran judi online memang harus dilakukan secara online karena sasaran mereka adalah para penggunakan internet.
Judi online yang dipromosikan oleh public figure, maka akan lebih menambah rasa percaya pada netizen yang kemudian diharapkan bisa tergoda dan ikut main judi online.
“Masyarakat mudah percaya kalau ke orang yang sudah punya kredibilitas. Punya banyak penghasilan. Punya banyak teman,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, judi online menjerat lima selebgram asal Serang, Cilegon, dan Tangerang berinisial PW, TO, BR, EA, dan ZC.
Mereka ditangkap Subdit Siber Ditreskrimsos Polda Banten karena melakukan promosi judi online di akun pribadi mereka.
Suwaib menyatakan, judi online banyak dilakukan orang karena judi ini tidak melibatkan orang lain. Asalkan punya hp dan kuota internet, maka bisa melakukan judi.
“Sehingga saking mudahnya judi online orang yang melakukannya,” katanya. ***
Sumber: https://www.bantenraya.com/